Review Buku : Dilan (Bagian Kedua) Dia adalah Dilanku Tahun 1991
Itulah yang saya rasakan setelah selesai membaca Dilan kedua. Dilan bagian kedua merupakan lanjutan kisah cinta Milea dan Dilan dari buku Dilan kesatu. Duh, duh cerita cinta Milea dan Dilan ini bener-bener bikin termehek-mehek. Salut buat Pidi Baiq yang bisa bikin cerita cinta yang (keliatannya) biasa jadi seromantis ini.
Sinopsis
Setelah jadian di warung Bi Eem dan diresmikan di atas kertas bermaterai, Dilan dan Milea mulai menjalani hari-hari dengan status resmi pacaran. Memang, tidak ada kisah cinta yang semulus jalan tol, Milea dan Dilan juga mengalami berbagai macam masalah, Dilan terus menerus terlibat tawuran, makin aktif di geng motornya sampai dia dikeluarkan dari sekolah. Sementara Milea yang terkenal cantik mulai dikejar-kejar cowok lain, mulai dari gurunya, teman masa kecilnya dan lain-lain. Milea dan Dilan mulai mencoba untuk bertahan meskipun ternyata susah sekali. Di buku ini juga kita akan tahu bagaimana akhir kisah cinta dari Milea dan Dilan yang tidak terduga. Penasaran? Baca sendiri akhirnya. Yang jelas bikin baper banget!
Review
Akhirnya saya bisa baca kelanjutan buku Dilan, walaupun akhirnya emang bikin baper dan terus tanya "kenapa sih harus kaya gini?". Buku Dilan kedua lebih banyak menceritakan perang batin dan emosi Milea terhadap Dilan. Di sisi lain kita juga bisa melihat Dilan yang semakin romantis tapi bikin greget. Sebagai cewek, saya bisa merasakan rasanya jadi Milea yang greget karena tingkah laku Dilan yang badung, sekaligus rasa takut akan kehilangan Dilan. Sikap Milea sebagai anak yang masih SMA saat menghadapi Dilan cukup di tonjolkan disini.
Yang saya suka, ikatan antara Bunda (ibunya Dilan) dengan Milea di buku ini semakin kuat. Di saat Milea ada masalah dengan Dilan, Bunda dengan senang hati membantu Milea. Bunda punya karakter yang kocak dan santai, makanya anaknya jadi kaya Dilan hehe. Sayangnya kisah cinta romantis Milea dan Dilan sendiri tidak terlalu banyak dibahas, kebanyakan banyak masalahnya. Buku ini justru lebih banyak menceritakan cowok-cowok yang berusaha menggoda Milea. Katanya sih, waktu pembuatan buku ini Milea (yang asli) , tidak terlalu banyak menceritakan perasaannya dan cenderung tertutup dengan Pidi Baiq. Yah, mungkin masa lalu yang gak pengen dikenang, makanya cerita antara Milea dan Dilan tidak terlalu detail.
Saya masih suka dengan gaya Pidi Baiq dalam menceritakan kisah Dilan dari sudut pandang Milea. Gaya bahasanya masih sama, sederhana, unik dan romantis. Meskipun kisah cinta Milea dan Dilan tidak terlalu di ekspos, tapi buku Dilan kedua berhasil bikin saya baper abis dan gak bisa move on. Selesai baca buku ini saya langsung kepoin twitter Milea yang asli haha.
Well, saya masih nunggu buku Dilan 3 yang katanya akan segera terbit, karena Pidi Baiq males di protes sama para penggemar gara-gara buku Dilan 3 gak terbit-terbit. Menurut informasi, Dilan 3 berisi tentang perasaan Dilan ke Milea. Waaaaah, jadi penasaran dan gak sabar nunggu !
Nah, buat kalian yang pengen ber-baper ria, buku Dilan (bagian kedua) ini jangan sampai dilewatkan. Selamat Baper :D